Do you really love God? (part 1)

Do you really need God?
Do you really love God?

Akhir-akhir ini saya bertanya dua pertanyaan ini kepada diri saya sendiri...
Apa iya ya saya ini butuh Tuhan? Apa iya saya ini cinta Tuhan?
Sampai satu titik ketika di gereja menyanyikan pujian seperti :
"Ku mau cinta Yesus selamanya..", "Yang terutama didalam hidup ini meninggikan nama Yesus...", "Mengasihi yang Dia kasihi, melakukan yang Dia kerjakan, ku mau hidup bagi Kristus"

Really?? Serius lo mau hidup bagi Kristus? Melakukan yang Dia kerjain? Serius lo mau??
Saya sampai berpikir kok kosong banget ya ketika nyanyi itu...bullshit banget ya...ga bener-bener terjadi sama kehidupan saya pribadi..
Hidup bagi Kristus? Hmm...apa sih artinya...?

Menyangkal diri...memikul salib...mengikut Aku...

3 hal yang gampang sekali diucapkan sebagian besar dari kita..tapi kalau mau coba direnungkan, apakah kita udah bener-bener melakukan 3 hal tersebut? 3 hal yang ga bisa dipisahkan 1 sama lain...3 hal yang harus semuanya dilakukan...kalo ga dilakukan 1 ajaaa, perlu dipertanyakan ulang...apa bener selama ini ikut Tuhan?

Menyangkal diri...mungkin lebih sederhananya tidak lagi memikirkan kepentingan sendiri...
Mungkin bagi sebagian kita ada yang menganggap, "Ah..gw udah ga mentingin diri gw lagi kok..gw pelayanan...banyak waktu yang gw abisin di gereja buat rapat, ngelakuin ini itu...dsb...gw hidup buat Tuhan...gw saat teduh..."
Konsep ga mementingkan diri sendiri seringkali dilihat dari sudut pandang seperti ini : "Kalo gw mau jadi orang yang tidak mementingkan diri sendiri, so...gw harus memikirkan kepentingan pihak lain (dalam hal ini berhubungan dengan Tuhan)...jadi gw akan melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjukkan "as if" gw ga mementingkan diri sendiri...gw kerja buat Tuhan..."
Dan terbukti, kita sibuk banget di gereja...pelayanan ini itu...rapat ini itu...jadi pengurus ini itu...

Tapi apa iya ya itu maksudnya?
Menurut saya, manusia itu pada dasarnya egois...natur keberdosaan kita ini membuat kita banyak sekali memikirkan tentang diri kita sendiri...pusatnya adalah saya...
Walaupun seringkali orang tidak menunjukkannya atau bahkan mungkin tidak menyadari bahwa ia sebenarnya sedang mementingkan diri sendiri...
Walaupun seringkali kita memakai kedok rohani yang seakan-akan bekerja buat Tuhan, namun sebenernya kita sedang kerja buat diri kita sendiri...cari nama, haus pujian, pengen dihargai, pengen diakui...

Manusia itu masing-masing punya kebutuhan...ga ada orang yang ga punya kebutuhan...dan kebutuhan ini nggak bisa dihindari begitu saja dan udah hadir dalam hidup kita...misalnya kebutuhan akan penerimaan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan untuk dicintai, kebutuhan mendapat pengakuan, kebutuhan intelektual...semua kebutuhan ini lahir dalam diri kita melalui pengalaman-pengalaman kita sejak kecil...
Dan rasa ingin memenuhi kebutuhan ini akan terus kita cari dimanapun kita berada...dimanapun...di rumah, di kampus, di tempat kerja, termasuk gereja...ya...termasuk dalam gereja...

Pikirkan ini :
Berapa banyak dari kita yang waktu masih remaja, aktif sana sini, punya temen-temen seiman, eksis ngerjain ini itu di gereja, bisa ketawa-ketawa, tapi setelah pemuda hilang?
Kenapa..? Mungkin salah satunya adalah kebutuhan akan rasa aman dan nyaman itu udah ga terpenuhi lagi di pemuda...teman-temannya sudah hilang..dan dia ikut menghilang..
Berapa banyak dari kita yang ketika dari remaja pindah ke pemuda merasa ga disambut dengan baik dan jadi kecewa?
Kenapa? Mungkin salah satunya adalah adanya kebutuhan akan penerimaan yang cukup tinggi...ketika orang lain ga bisa bereaksi seperti yang diinginkan, he/she feels rejected...dan kecewa...
Berapa banyak dari kita yang membuat program ini itu dan kelihatan bagus, acaranya sukses, senang...senang orang lain memberikan pujian kepada kita, senang menunjukkan bahwa kita bisa, hebat...namun dibalik itu, sebenarnya ada kebutuhan diakui yang tinggi dan kita sedang menikmati itu...sebaliknya, ketika uda kerja keras dan nggak ada orang yang appreciate, dia akan kecewa...
Berapa banyak dari kita yang ke gereja mencari sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan kita? Ke gereja A karena khotbah-nya dalem banget sehingga kebutuhan intelektual kita terpenuhi...ke gereja B karena emosi gw bisa disentuh ...ke gereja C karena gw merasa diterima..
Sekali lagi, fokus ke diri kita...mungkin tanpa sadar...

Menyangkal diri...sulit banget bukan?

Salah satu hal yang baru saya alami dan saya akui saya belum bisa menyangkal diri adalah ketika saya coba merenungkan apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup saya sekarang...
Sesuai dengan salah satu lagu yang saya sebutkan diawal, "Ku mau hidup bagi Kristus"...2 tahun lalu saya memainkan drama "as if" saya hidup bagi Kristus..saya berhenti kerja, saya masuk ke sekolah teologi ambil konseling, saya belajar banyak tentang teologi, gali Alkitab, ikut chapel hampir setiap hari....sampai beberapa bulan yang lalu, ada salah seorang pendeta yang berkhotbah di kampus...ia bahas dari Filipi 3:4b-11
Tapi yang menarik bagi saya adalah ketika ia membahas ayat 7 dan 8

3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus

Bener sih...ketika masuk sana, saya ga nyesel sama sekali...saya belajar banyak...saya mendapat banyak...saya diubah melalui berbagai proses...dan rasanya memikirkan kehidupan saya sebelumnya yang gitu-gitu aja, kerja dari pagi sampai malem, dapet gaji lumayan, hang out sama temen-temen, main musik, hidup yang seperti itu saya anggap seperti "sampah" kalo kata Paulus...ga ada apa-apanya...kosong...ga berguna...ga ada untungnya hidup seperti itu...itulah yang saya pikirkan ketika masuk sekolah teologi...
Tapiiiii setelah 1 tahun berada di sekolah itu, hari berganti hari, bulan berganti bulan, saya tetap belajar kebenaran, apa yang saya anggap "sampah" itu ternyata saya kejar lagi... >.<
Serius...saya ga sadar sampai khotbah pendeta ini..
Saya kejar lagi "sampah" itu...saya kembali mengejar uang...saya mengejar nilai...saya mengejar achievement yang bisa didapat...tanpa sadar, kebutuhan saya kembali mencuat...

Ketika kita fokus ke diri kita dan khususnya kepada kebutuhan kita, kita ga akan pernah bisa menyangkal diri...kebutuhan itu memang akan hadir dan seperti yang saya bilang tadi, ga bisa dihindarkan begitu saja...pasti ada...so?
Kuncinya adalah pengenalan akan diri itu penting...apa yang menjadi kebutuhan kita? Sehingga kita bisa aware ketika menaklukkan ego kita dan perlu Roh Kudus untuk selalu mengingatkan kita karena ketika kita menggunakan kekuatan sendiri, ga akan mungkin bisa menaklukkan ego kita sendiri...

(To be continued)






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hal-Hal Yang Gw Harap Gw Paham Ketika Masih Muda

Toxic Positivity

3 words for 2020