Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

What is Love? (part 4)

Sebagai lulusan psikologi dan konseling, ada satu hal yang saya sayangkan dari yang namanya sebuah pendidikan. Bagi saya, seharusnya sejak duduk di bangku SMP, setiap orang mendapatkan mata pelajaran tentang diri sendiri dan relasi dengan orang lain...bagaimana mengenal diri sendiri, mengenal emosi diri, mengenal pikiran sendiri serta meningkatkan skill komunikasi sejak remaja. Kenapa? Hahaha...ini pikiran random saya aja sih...karena saya banyak menemukan orang-orang di usia pemuda (usia 28 keatas) sulit sekali yang namanya berelasi, dalam hal ini berelasi lawan jenis, a.k.a pacaran :) Kenapa? Karena mereka tidak menemukan konteks hidup untuk berlatih dan memahami diri lebih baik lagi sehingga itu berpengaruh terhadap cara pandang mereka dalam berelasi. Kenapa? Karena makin kesini, makin banyak keluarga-keluarga yang dysfunction sehingga role model anak dalam melihat bagaimana seharusnya relasi itu terbentuk tidak ada sama sekali, bagaimana seorang laki-laki bersikap, bagaimana s

Memaknai kebahagiaan

Terlalu banyak hal yang dipikirkan dan didiskusikan akhir-akhir ini bersama teman, tapi entah untuk menuliskan hal tersebut rasanya masih belum sreg gitu, hehehe...ada something yang masih mengganjal buat saya atau belum ketemu jawabannya..but aniwei, saya akan coba menuliskan 1 topik, yaitu tentang kebahagiaan... Topik yang sama sekali ga mudah buat saya...jujur, saya menggumulkan topik ini sudah lama, sejak bertahun-tahun yang lalu mungkin...saya terus bertanya ke Tuhan masalah sukacita..waktu kecil, saya bisa bilang bahwa i'm not a happy child ..saya tumbuh dengan berbagai beban hidup, masalah..bahkan ketika saya konseling, salah satu dosen saya berkata, "Sepertinya, kamu dituntut menjadi dewasa sebelum waktunya ya.." and now here i am, struggling with a word called happiness. Iya, semua teori tau...tau bahwa bahagia itu bukan soal materi, tau bahwa bahagia itu bukan apa yang dilihat oleh mata...bukan soal punya mobil atau nggak, bukan soal bisa liburan keman