Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

My Healing Journey

Dalam 3 minggu terakhir, seperti biasa saya melakukan project yang sudah saya lakukan rutin dari 2 tahun lalu, yaitu detox social media. Kalau 2 tahun lalu saya melakukan untuk menghindari ngeliat timeline dan story mantan..uupss..hahaha.. (yaaa monmaap, baru putus saat itu, jadi butuh off, hahaha) Tapi mulai tahun kemarin, saya melakukan untuk diri saya sendiri. Tahun lalu saya berhasil 1 bulan ga buka IG dan Twitter sama sekali, tapi tahun ini hanya berhasil selama 3 minggu..hahaha.. Ada yang unik dalam project pribadi saya tahun ini walaupun hanya 3 minggu. Sejak covid yang membuat saya ga bisa kemana-mana dan bebas berpergian kemana pun untuk mencari inspirasi, saya banyak belajar lewat kuliah online gratis di Coursera, dengerin podcast, youtube, baca buku, nonton film, dengerin IG Live..buseett, banyak amat yaa...hahaha...tapiiiii, saya sadar saya lemah di praktek.. Kuliah online dari Yale di Coursera ini sebenarnya setiap minggunya memberikan saya PR untuk dilakukan, tapi

Everyone is Fighting Their Own Battles

"There is a condition to full recovery. It's that you not must try to forcefully erase your wounds. You must embrace, accept, and love them. Each of our wounds become a map for each of our own lives." from korean drama "Fix You". Kata-kata diatas adalah kalimat penutup dari film tersebut. Hehee...seperti biasa saya suka belajar dari film, apalagi yang berhubungan sama psikologi. Kali ini film tentang dunia psikiater beserta kasus-kasusnya. Saya ga mau spoiler, jadi silakan nonton sendiri yaa..hehee.. Selesai nonton film itu, saya kembali melihat diri saya sebagai seorang konselor dan klien-klien yang selama ini pernah saya tangani. Saya rasa kasus pemeran utama perempuan di film ini mirip dengan kasus yang pernah saya tangani. Kasus Borderline.. Gangguan kepribadian dengan kondisi mood yang tidak stabil, perasaan takut diabaikan sehingga melakukan perbuatan yang ekstrem, perilaku impulsive seperti mencoba bunuh diri, melukai diri sendiri, berhubungan inti

Say Hello to Your Inner Child

Gambar
"Your greatest enemy is yourself" Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Familiar dengan kata-kata ini? Banyak quote yang berbicara masalah ini, bahkan ada juga yang mengatakan dengan sebutan "monster". Dalam diri kita masing-masing ada 1 monster dan hanya kita sendiri yang mampu menaklukkannya. Musuh.. Monster.. 2 kata ini jauh sekali dari kesan mudah disentuh dan ramah ya :) Kayaknya berat banget ngadepin yang namanya musuh atau monster ini dan tampak sulit sekali karena bayangan kita akan monster adalah pribadi yang besar dan menakutkan.. Tapi akhir-akhir ini saya mendapati kata yang mungkin lebih baik dan tidak menakutkan dari 2 kata itu. Inner Child   Sweet ya gambarnya? Hahaha..tapi ini bukan lagi mau ngomongin masalah cinta-cintaan ya. Kalau mau ngomongin cinta-cintaan ada sendiri di judul blog "what is love" yang udah sampai part 5. Bentar lagi nyusul drama korea bisa sampai episode 16..hahaha...ga deeh.. Anyway...balik