Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Christmas Reflection

Seperti biasa, mendekati natal saya selalu mencari arti natal bagi saya secara personal. Tahun ke tahun, Tuhan memberikan makna secara personal yang boleh saya renungkan..mulai dari sukacita, rendah hati, sederhana, natal setiap hari dan hati adalah palungan.. Tahun ini rasanya udah abis topiknya bukan kalau dipikir-pikir? Hahaha...coba aja masuk ke dalam gereja, pasti khotbahnya muter-muter ya itu lagi, itu lagi...bosen ga sih?? :D Kenapa saya mulai untuk memikirkan makna secara personal? Sebenernya saya terinspirasi dari salah satu dosen saya yang kerap kali bertanya kepada masing-masing mahasiswanya secara sungguh-sungguh, apa kalian tau yang sebenarnya sedang kalian jalani? Dan beliau terus menerus membuat kami berpikir, men-digest hidup kami, bahkan memikirkan rutinitas yang setiap tahun kita rayakan...jadi, mungkin sudah sekitar 5 tahun saya mulai memikirkan menjelang hari natal, daaannn amazingly Tuhan selalu membukakan hal baru setiap tahunnya :) Tahun ini, 2018, jujur...ha

Dear God

Maybe i'm trying so hard to have full contol over everything. Maybe i need to remind myself that everything is a process. Every struggle is a process. And every process has an end goal, has a purpose and it's always for my good. God is always doing something, sometimes beyond my comprehension, or sometimes within its walls. And honestly, it gets tiring to always try so hard to overcome on my own, when i can overcome with You. Maybe God, You're right, it's all about total surrender. It's not a matter of "i can" anyomre, it's all about what "You can" and unless i allow You to completely take over every space, every aspect of my life, i will never fully overcome, i will never taste victory over my life. Maybe i need to remind myself to trust You in whatever strife i'm facing. Whether big or small, whether work or ministry, whether relationship or personal, weather healing or promotion - whatever it is, maybe it's all abou

What is Love? (part 4)

Sebagai lulusan psikologi dan konseling, ada satu hal yang saya sayangkan dari yang namanya sebuah pendidikan. Bagi saya, seharusnya sejak duduk di bangku SMP, setiap orang mendapatkan mata pelajaran tentang diri sendiri dan relasi dengan orang lain...bagaimana mengenal diri sendiri, mengenal emosi diri, mengenal pikiran sendiri serta meningkatkan skill komunikasi sejak remaja. Kenapa? Hahaha...ini pikiran random saya aja sih...karena saya banyak menemukan orang-orang di usia pemuda (usia 28 keatas) sulit sekali yang namanya berelasi, dalam hal ini berelasi lawan jenis, a.k.a pacaran :) Kenapa? Karena mereka tidak menemukan konteks hidup untuk berlatih dan memahami diri lebih baik lagi sehingga itu berpengaruh terhadap cara pandang mereka dalam berelasi. Kenapa? Karena makin kesini, makin banyak keluarga-keluarga yang dysfunction sehingga role model anak dalam melihat bagaimana seharusnya relasi itu terbentuk tidak ada sama sekali, bagaimana seorang laki-laki bersikap, bagaimana s

Memaknai kebahagiaan

Terlalu banyak hal yang dipikirkan dan didiskusikan akhir-akhir ini bersama teman, tapi entah untuk menuliskan hal tersebut rasanya masih belum sreg gitu, hehehe...ada something yang masih mengganjal buat saya atau belum ketemu jawabannya..but aniwei, saya akan coba menuliskan 1 topik, yaitu tentang kebahagiaan... Topik yang sama sekali ga mudah buat saya...jujur, saya menggumulkan topik ini sudah lama, sejak bertahun-tahun yang lalu mungkin...saya terus bertanya ke Tuhan masalah sukacita..waktu kecil, saya bisa bilang bahwa i'm not a happy child ..saya tumbuh dengan berbagai beban hidup, masalah..bahkan ketika saya konseling, salah satu dosen saya berkata, "Sepertinya, kamu dituntut menjadi dewasa sebelum waktunya ya.." and now here i am, struggling with a word called happiness. Iya, semua teori tau...tau bahwa bahagia itu bukan soal materi, tau bahwa bahagia itu bukan apa yang dilihat oleh mata...bukan soal punya mobil atau nggak, bukan soal bisa liburan keman

What it feels to be 30's

Gambar
Apa yang dulu pernah menjadi kesempatan untuk momen-momen kontemplasi, beberapa menit ketika sendirian di dalam busway, saat berjalan kaki menuju rumah, atau menunggu orang, kini terasa tak tertahankan dan mungkin secara refleks meraih HP, headset, atau game di HP untuk men-distract perasaan kosong dan ruang sendiri itu...seakan tidak mampu melawan daya pikat teknologi yang adiktif..keajaiban di masa lampau memudar, perasaan senang berdialog dengan diri sendiri sudah tidak sebegitu dicarinya.. Tapi sebagai orang introvert yang terbiasa melakukan refleksi, rasanya ga afdol kalau ga nulis tentang apa rasanya ketika menginjak umur 30 tahun, hahaha...sebenernya udah 9 hari selepas dari usia kepala 3 itu...tapi baru benar-benar bisa berpikir dengan tenang sekarang :) Apa rasanya menginjak usia 30 tahun, Nda? Sejujurnya, saya sendiri kaget dengan apa yang saya rasakan..kenapa? Karena saya menyadari bahwa perasaan saya tidak setakut atau se-khawatir ketika saya menginjak usia 29 tahun..h

What is Love ? (Part 3)

Tulisan yang tertunda, hahaha...harusnya di part 3 ini sesuai dengan apa yang saya tulis di akhir part 2, tahun 2016 (uda lama yaa boo, hahahaa..), saya akan menulis tentang cinta Tuhan...tapi tampaknya, semua teori yang saya tulis di part 1 dan 2 belum cukup mengajarkan saya tentang apa itu cinta yang sebenarnya, sampaaiii di tahun 2017 dan 2018 ini saya boleh dikasih penngalaman sama Tuhan sehingga saya lebih paham apa itu cinta :) I called it, the moment of "truth"..hahahaa :D Pernah ga sih ngerasa kayak dapet pencerahan dari Tuhan, pikiran kita jadi terbuka dan rasanya kayak dapet harta karun yang selama ini kita cari..hahaha...sedikit lebay, tapi itu bener-bener yang saya rasakan.. 22 Desember 2014, saya menulis di jurnal harian saya...saya bertanya kepada Tuhan, what is love? Dan saat itu saya minta Tuhan untuk mengajarkan saya tentang cinta.. Dijawab sama Tuhan saat itu juga? Nggak. 4 tahun setelahnya baru Tuhan menjawab doa saya.. Saya orang yang suka sekali m

Lesson Learned (2)

Hidup ini adalah pilihan. Tapi, pilihan itu bukan hanya berarti kita memilih ingin ambil jurusan musik atau psikologi, juga bukan berarti memilih kerja di Jakarta atau di Bandung, lebih dari itu, kita semua punya suatu pilihan yang luar biasa, yaitu memilih untuk melihat dari sudut pandang yang mana.. Entah sudah berapa banyak Tuhan memberi pelajaran bagi saya dalam hidup ini...kayaknya ga terhitung :) mulai dari hal kecil sampai hal-hal besar...dan ketika berbicara pelajaran dari Tuhan, yang artinya kita belajar dari pengalaman, pastinya rasanya ga enak kalau dilihat dan dirasakan dari sudut pandang manusia yang rapuh dan terbatas ini...tapi balik lagi, saya punya pilihan untuk melihat dari sudut pandang yang mana... Ga mudah bagi saya ketika saya punya mimpi dan goal, lalu tiba-tiba mimpi itu dihempas hanya dalam waktu hitungan bulan..."Why?" Itu pertanyaan pertama saya yang muncul...dan "Can i trust You, God?" adalah pertanyaan kedua yang muncul dalam benak s

A Constant Battle With Myself

Gambar
Have you ever felt lonely? I mean...really, really lonely? Have you ever experienced that deep dark of utter alone-ness? Suram amat kayaknya ya...hehehe... :) Tapi saya sedang belajar akan hal ini...kurang lebih selama 1 bulan ini, Tuhan membuat saya merasakan hal tersebut... Punya temen-temen banyak? Punya Punya sahabat-sahabat yang selalu ada? Punya Punya keluarga yang bisa jadi tempat menggila bareng? Punya So...kenapa masih merasa sepi? Saya sampai berkali-kali tiap malem ketika berdoa (bahkan sambil nulis ini aja), saya menangis...i'm in a constant battle with myself...saya nggak suka merasakan ini...uughh...this feeling is killing me...dan saya ga tau kenapa saya merasakan ini...sampai akhirnya  dalam masa-masa Malam Getsemani kemarin dan hari ini Jumat Agung, saya berpikir kembali, mungkin Yesus merasakan hal yang sama 2000 tahun yang lalu...ketika di malam Ia berdoa, murid-murid tertidur...sahabat-sahabat, orang-orang terdekat yang katanya menemani dalam kondisi