Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Teguran dari Tuhan

Saya sangat jarang menulis tentang titik lemah saya. Saya selalu berusaha menutupi kelemahan saya sehingga penilaian orang lain terhadap diri saya tetap positif. Ya...saya munafik...Tapi kali ini saya sadar ketika saya menulis bagian ini, mungkin pandangan orang lain akan berubah terhadap saya...mungkin pikiran orang lain akan bergerak entah kemana...dan mungkin ketika melihat saya, memori tulisan ini muncul di benak... Jujur...saya ragu sih mau nulis hal ini...karena bagi saya, nulis ini sama dengan membuka borok dan rasanya itu ga enak...sakit...kalau bisa, sebenernya pengen saya kubur aja, seperti yang saya lakukan biasanya...tapi saya sedang belajar untuk menjadi diri apa adanya, menjadi diri yang tidak tergantung dari penilaian orang lain...dan ini PR saya...so...saya memutuskan untuk nulis ini.. Saya mau menceritakan teguran Tuhan secara pribadi kepada saya waktu saya mengikuti camp pemuda di gereja bulan Agustus kemarin.. Saya tau saya adalah orang yang punya kecenderungan

Do You Really Love God? (part 2)

Mari kita lanjutkan bagian yang ke-2 ini...kalo kata seseorang, "zizen 2"... *colek ci Grace* :) Menyangkal diri...memikul salib...mengikut Aku.. Kalau kemaren kita udah bahas mengenai menyangkal diri, sekarang saya akan bahas tentang memikul salib... Salib... apa yang terlintas dipikiran kita ya waktu mendengar kata "memikul salib"? Mungkin seringkali kita berpikir bahwa memikul salib itu identik dengan penderitaan, beban berat, cobaan... Banyak video-video juga yang menggambarkan seseorang yang dalam perjalanan hidupnya membawa suatu salib di punggungnya dan berjalan tertatih-tatih...ada yang memotong salibnya menjadi lebih pendek sehingga bebannya tidak terlalu berat...ada yang meletakkan salib tersebut dan berjalan tanpa salib...ada yang terus berjalan dengan salib walaupun berat.. Saya pun selama ini mengira memikul salib = menanggung penderitaan Tapi ternyata dalam perjalanan rohani saya, saya mendapatkan definisi memikul salib itu lebih daripada seke

Intensive Course

Okeeh...ini adalah tulisan yang tertunda...harusnya udah jadi dari minggu kemarin, tapi karena saya belum sempat nulis (baca : sok sibuk), jadi baru bisa publish sekarang.. :) Tulisan ini saya buat karena banyak yang nanya " Gimana retreat-nya? Dapet apa?" Daripada saya jelasin satu-satu lewat bbm/whatsapp, saya berpikir kayaknya lebih baik saya tulis aja...kebetulan, memang saya berniat untuk konsisten menulis apa yang saya dapat atau apa yang sedang muncul di pikiran saya selama tahun ini... Okeeh..Jadi dari Jumat-Minggu, 16-18 Januari, saya retreat sama pengurus & aktivis pemuda...judulnya sih bukan retreat...tapi Intensive Course...biasanya kita sebut IC.. Jujur, sebenernya saya agak males ikut acara ini...saya sempet ga mau ikut...diskusi sama temen yang masih baru juga dan dia ga ikut pula membuat saya malas untuk ikut...berpikir juga mau nyusul aja hari Sabtu karena saya ngajar hari Jumat..tapi saya berpikir agak sayang kalau ga ikut dari awal ya.. Saya cukup

Surabaya, i'm in love

" Apa yang kamu suka dari kota Surabaya, nda? " Pertanyaan ini ditanyakan oleh seorang teman di Surabaya setelah saya pulang kembali ke Jakarta.. Bisa dibilang, liburan 4 hari di Surabaya akhir tahun 2014 kemarin mampu membuat saya berpikir banyak dan me-refresh perasaan saya...hanya 4 hari dan saya bisa merasakan suasana yang berbeda pada diri saya...hahaha.. Saya pernah menulis di FB mengenai Jakarta vs Surabaya...here's the link : https://www.facebook.com/notes/enda-khristiana-ivena/jakarta-vs-surabaya/430813978482 Waktu itu, saya mencoba memikirkan, bagaimana ya seandainya saya dulu tidak pindah ke Jakarta dan tetap di Surabaya...apa ya yang akan terjadi... Tapi sekarang saya tidak akan menulis tentang itu lagi... 4 tahun sejak terakhir saya kesana yaitu tahun 2010, dan sekarang ketika saya kembali pada tahun 2014, saya mencoba memikirkan pertanyaan teman saya diatas... Apa yang kamu suka dari kota Surabaya? Saya selalu tidak bisa menjelaskan pe

A Reflection in the midst of Holiday

Liburan kali ini berbeda dengan liburan-liburan sebelumnya...ini adalah satu-satunya liburan sepanjang tahun 2014.. *segitu parahnya yaa gw sampe ga bisa liburan* hahaha... Biasanya ketika ingin pergi liburan, saya excited...tapi kali ini, 4 hari sebelum pergi liburan, ada masalah yang sangat mengganggu pikiran saya...saya tidak bisa tidur..paling hanya tidur 3-5 jam per hari..bener-bener pikiran ini penuh, perasaan ini tidak tenang... Sehari sebelum saya berangkat liburan, saya berdoa ke Tuhan, " Tuhan...saya sangat butuh liburan..tapi saya nggak mau liburan ini berlalu sia-sia seperti liburan-liburan biasanya...tolong kasih saya kepekaan untuk tau apa yang ingin Tuhan nyatakan lewat apapun juga...tolong kasih saya kerendahan hari untuk belajar dari apapun juga... " Dan Tuhan berbicara kepada saya... 1. You're never alone, My Child Jujur, akhir-akhir ini saya merasa sendiri dan kesepian..bukan karena ga ada orang-orang disekeliling saya, namun kehidupan mem