Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Christmas : What is the true meaning for you?

Natal bukan sekedar Perayaan Natal adalah sebuah Pemaknaan Jadi, masalahnya bukanlah bagaimana kita merayakan Natal, tapi bagaimana kita memaknai Natal Sudah sejak 4 tahun yang lalu, saya mencoba untuk mencari makna personal natal bagi saya ketika saya memasuki bulan Desember. Seperti yang pernah saya tulis di blog sebelum-sebelumnya, saya pernah membahas tentang sukacita natal, pernah juga membahas tentang rendah hati (yang memang pada tahun-tahun lalu itu saya bergumul akan makna tersebut ketika momen natal). Tahun ini, saya agak berpikir keras untuk menemukan apa makna natal secara personal bagi saya, karena sejujurnya sejak awal Desember saya terus "bergerak" alias sibuk banyak kegiatan..hahaha..walaupun ada beberapa saat waktu kosong, tapi tetap saya tidak bisa menemukan "makna" itu bagi saya pribadi..dan walaupun beberapa kali mengikuti perayaan natal dari awal bulan, mendengarkan khotbah, tapi tetap ada yang missing...belum bisa bikin saya bilang, "t

For"give"

Gambar
Beberapa bulan terakhir ini saya sedang membaca 1 buku Philip Yancey yang berjudul "Keajaiban Kasih Karunia : What's So Amazing About Grace?" Bukunya bagus banget, tapi saya sendiri belum selesai baca. Ada 20 bab dalam buku ini, dan saya baru baca sampai bab 12. Long way to go :) Tapii, selalu ada yang menarik dan saya pelajari ketika membaca buku atau menonton film dan seperti biasaaa, ingin saya bagikan apa yang saya baca dan menjadi perenungan pribadi saya.  Buku ini mengupas tentang kasih karunia atau biasa kita sebut Grace. Penulis membawa kita untuk berpikir, kalau kasih karunia adalah kasih Allah bagi mereka yang tidak layak, lalu bagaimana bentuknya saat bekerja? Dan jika orang Kristen adalah satu-satunya penyebar kasih karunia ini, lalu sebaik apa kita membagikannya di dunia yang mengenal jauh lebih banyak kekejaman dan ketiadaan pengampunan daripada belas kasihan? Fakta dan realita dunia dimana kita tinggal yang semakin bergerak dalam arus individualis

Pray, Faith, Love

Jangan pernah berdoa meminta kekayaan untuk membantu orang-orang miskin Karena bisa jadi engkau dimiskinkan dahulu untuk menjiwai kemiskinan itu sendiri. Jangan pernah berdoa meminta diberikan jodoh yang baik Karena bisa saja dihadirkan padamu orang-orang jahat terlebih dahulu untuk bisa mengerti arti sebenarnya dari kebaikan. Jangan pernah berdoa meminta ditunjukkan jalan yang lurus Karena mungkin saja engkau disesatkan di jalan yang terjal dan berliku, sebelum mengenal apa dan siapa jalan yang lurus. Jangan pernah berdoa meminta ampun kepada Tuhan Karena bisa jadi engkau diberikan kesenangan untuk menguji benarkan engkau sungguh-sungguh mengingat-Nya? Meminta itu mudah. Yang sulit adalah menjalani proses menuju tempat permintaan itu dikabulkan. Karena proses itu adalah tempatnya makna, sehingga akal memahami dengan sempurna bagimana bentuk terkabulnya doa. Bukan...tulisan diatas bukan tulisan saya pribadi..hahaha..tulisan diatas adalah tulisan dari salah satu buku yan

Pergumulan dan Pengharapan

Entah mengapa seharian ini rasanya pengen nangis...mendengar kabar, membaca beberapa postingan di media sosial membuat hati ini rasanya sedih sekali...aah, entahlah apa deskripsi yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya melihat apa yang terjadi di negeri Indonesia saat ini.. Orang tidak bersalah, dihukum Orang jahat, berkeliaran dimana-mana Orang minoritas, tersingkir Orang fasik, sehat dan makmur hidupnya Bener-bener ga masuk di logika saya...sempat saya bertanya-tanya kepada Tuhan, "Dimanakah keadilan? Apakah benar-benar sudah mati hukum di negara ini? Mengapa Tuhan biarkan ini terjadi? Masih sanggupkah orang baik menjadi baik di negara ini?" dan segudang pertanyaan yang menemani saya berpikir dalam perjalanan pergi-pulang naik kereta.. Sempat saya pesimis dan meragukan Indonesia bisa berubah...sempat saya mem-posting di salah satu akun media sosial, "Rip Indonesia Justice"..bagi saya, kejadian hari ini benar-benar membuat saya muak dan kemarahan pun mu

2016 : Tahun interupsi dan surprise dari Tuhan

Telat banget sih memang buat nulis ini…hehehe…18 hari udah berlalu di tahun 2017.. Sebenarnya saya pengen nulis ini pas tanggal 1 Januari kemarin, tapi apalah daya…kemalasan dan mood untuk nulis tak kunjung datang dan hanya datang di pikiran…jadilah tulisan ini tertunda..hahaha >.< Hari Minggu kemarin di gereja, saya mengikuti kebaktian pemuda dan menemukan sesuatu yang menarik…Seorang pendeta mengingatkan kembali mengenai sebuah “makna” kehidupan, knowing our position first, then you can know how to get your destination. Posisi kita menentukan bagaimana kita mengarah ke sebuah tujuan. Dimana kita berada, apa yang sedang terjadi dalam hidup kita, bagaimana kita mengimani perjalanan hidup kita… Daaannn…itulah yang menggerakkan saya untuk pengen cepet-cepet menulis “dimana posisi saya” dalam tahun 2016 sebelum basi ( *ga berasa Januari udah lewat 18 hari aja T.T Tahun 2016…tahun dimana Tuhan menginterupsi hidup saya… Tahun 2016…tahun dimana Tuhan banyak memberikan surprise