2016 : Tahun interupsi dan surprise dari Tuhan

Telat banget sih memang buat nulis ini…hehehe…18 hari udah berlalu di tahun 2017..
Sebenarnya saya pengen nulis ini pas tanggal 1 Januari kemarin, tapi apalah daya…kemalasan dan mood untuk nulis tak kunjung datang dan hanya datang di pikiran…jadilah tulisan ini tertunda..hahaha >.<

Hari Minggu kemarin di gereja, saya mengikuti kebaktian pemuda dan menemukan sesuatu yang menarik…Seorang pendeta mengingatkan kembali mengenai sebuah “makna” kehidupan, knowing our position first, then you can know how to get your destination.
Posisi kita menentukan bagaimana kita mengarah ke sebuah tujuan. Dimana kita berada, apa yang sedang terjadi dalam hidup kita, bagaimana kita mengimani perjalanan hidup kita…
Daaannn…itulah yang menggerakkan saya untuk pengen cepet-cepet menulis “dimana posisi saya” dalam tahun 2016 sebelum basi ( *ga berasa Januari udah lewat 18 hari aja T.T

Tahun 2016…tahun dimana Tuhan menginterupsi hidup saya…
Tahun 2016…tahun dimana Tuhan banyak memberikan surprise buat saya…

Sebenarnya tiap tahun pasti ada aja sih cara Tuhan menginterupsi hidup saya atau memberikan surprise, tapi entah mengapa tahun 2016, saya baru benar-benar merasakannya…merasakan Tuhan menginterupsi saya yang kadang pengen lari-lari, jalan ke arah lain, dan merasakan Tuhan memberikan “hadiah-hadiah”, “reward” buat saya…
Sooo…apa aja interupsi dan surprise dari Tuhan?

1. Lulus sidang dan Wisudaaaaa…!!! ^^
Waaaahh….yang ini sih bener-bener hanya karena anugerah Tuhan saya bisa lulus S2 ditengah dosen pembimbing yang menguras energi, mental, bahkan air mata. Kantong terkuras juga untuk beli alat tes dari luar dan beli reward buat anak-anak remaja yang jadi subjek penelitian…Kalau inget prosesnya lagi selama mengerjakan thesis, saya sampai berpikir kok bisa sih saya menjalani hari-hari suram begitu…hahahaha…aslii, dibayar mahal pun saya nggak bakal mau disuruh ngerjain thesis lagi…enough… :D

Tapi saya ingat seorang dosen pernah berkata, “Thesis itu bukan masalah kamu menulis topik apa, tapi thesis itu adalah proses mengerjakannya…bagaimana itu proses menggerjakannya itu membentuk kamu…itu yang lebih penting”
Yuupp…saya selalu ingat kata-kata dosen tersebut…
Proses…yaa…proses itu sangat membentuk saya sih…membentuk saya dalam mengatur waktu, membentuk saya untuk berjuang walaupun sulit, membentuk saya untuk tunduk pada figur otoritas walaupun nggak make sense, membentuk saya untuk berani serta berserah dalam sidang yang isinya 11 dosen…!! Bisa bayangin ga sih, lo harus presentasi di depan 11 dosen dan disidang rame-rame…mending nggak usah dibayangin deh…hahahaa…cukup untuk membuat saya tidur nggak tenang beberapa hari bahkan beberapa minggu sebelum sidang…
Tapiiii…bersyukur untuk surprise Tuhan di tahun 2016, saya bisa lulus tanpa sidang ulang *which is sangat langka dalam sejarah kampus saya, mahasiswa bisa langsung lulus..bisa diitung pake jari…dan akhirnya di bulan Oktober, saya bisa wisuda ( sungguh perjalanan iman yang luar biasa bisa berada dan berproses dalam kampus tersebut

2. Klien yang sudah bukan jadi klien
Beberapa tahun lalu saya praktek konseling di salah satu sekolah…dan mendapat klien yang cukup challenging…intinya, seorang anak remaja melakukan self-harm yang bagi saya sudah cukup parah…saya mengkonseling dia selama 1 tahun, namun tampak tidak ada hasil…pertemuan terakhir, saya minta id Line dia dan berkata bahwa saya ingin jadi temannya…1, 2 tahun berlalu, kadang saya contact, kadang dia contact…namun di tahun 2016 ini, saya cukup amaze dengan interupsi Tuhan terhadap anak ini…
Tiba-tiba anak ini contact saya dan bilang ingin sembuh tapi nggak tau caranya…lalu saya menjelaskan bahwa dia butuh konseling dan juga pergi ke psikiater…saya menjelaskan alasannya…dan tiba-tiba anak ini memberikan saya nomor telepon mamanya (which is selama saya mengkonseling dia di sekolah tersebut, dia paling anti dan bisa marah besar dengan orang-orang yang punya hubungan dengan keluarganya..makanya saya nggak pernah berusaha untuk dealing dengan mamanya)
Tapi keajaiban terjadi…dia ngasih nomor mamanya gitu aja dan minta saya contact mamanya untuk menjelaskan perihal konseling dan psikiater…woooww…Cuma bisa bilang wooww…amaze…bengong..shock juga saat itu…saya langsung bilang ke anak ini bahwa saya appreciate apa yang dia lakukan…
Singkat cerita, saya contact mamanya dan menyarankan untuk pergi ke salah satu biro konseling dan saat ini dia ditangani oleh teman saya yang juga konselor disana…anak ini cukup senang dan enjoy bisa menemukan “rumah” di tempat konseling…dan saya bersyukur banget melihat prosesnya sampai saat ini..

Saya hanya berpikir, kalau Tuhan tidak menginterupsi saat itu dengan anak ini memberikan contact mamanya, mungkin anak ini tidak tertolong, mungkin anak ini melakukan hal-hal yang lebih gila dan berbahaya…dan mungkin anak ini sudah tidak ada di dunia…saya hanya bisa kagum sama cara kerja Tuhan yang tidak pernah terlambat dan tidak bisa diprediksi oleh manusia (

3. Another wisuda
Bukan…bukan saya yang wisuda kali ini…hehehe…tapi salah satu adik bimbingan saya yang kuliah di Singapore…terus apa hubungannya? Ini adalah salah satu surprise dari Tuhan untuk saya tahun 2016…asliii…saya banyak dibikin terbengong-bengong sama Tuhan…
1 bulanan sebelum anak ini wisuda, mamanya tiba-tiba contact saya…saya cukup kenal dengan keluarga ini karena dari anak ini SMP, saya sudah bimbing dia…ketika saya mendapat telepon, mama anak ini ingin memberikan surprise kepada anaknya dengan mendatangkan saya dan beberapa adik-adik bimbingan saya untuk datang ke acara wisuda anaknya…semua tiket, akomodasi, transport ditanggung semua oleh mama anak ini…
Woaaa….perasaannya apa Nda? Ya seneng laaahh…gratis…hahahahaa :D you know what, saya sempet mikir sih untuk meng-iya-kan tawaran tersebut…yang pertama, ada perasaan ga enak juga karena semuanya dibayarin…yang kedua, sehari setelah anak ini wisuda, itu adalah hari ulang tahun saya…hahahaa…jujur saya sempat galau tapi akhirnya saya terima juga tawaran dari mama anak ini…mama anak ini berkata bahwa saya udah bimbing anak ini sejak SMP, bimbing secara rohani dan setiap masalah-masalah yang dia hadapi, jadi ini sebagai salah satu bentuk terima kasih juga…

Saya jadi berpikir saat itu…kayaknya saya nggak ngapa-ngapain…saya hanya menjalankan panggilan saya untuk membimbing adik-adik remaja…tapi Tuhan kasih saya surprise seperti ini di pertangahan tahun 2016…dan itu saya anggap kado ulang tahun dari Tuhan ( terima kasih untuk surprise-nya..

4. Interupsi dalam relasi lawan jenis
Hehehe…ini bukan pertama kalinya sih Tuhan interupsi hubungan percintaan saya… :D yuupp..bukan pertama kali…tapi saya merasa Tuhan bener-bener baik banget membukakan banyak hal sebelum saya salah langkah…2 blog sebelum ini saya sempat menceritakan pergumulan saya denngan salah seorang pria…
Yeaah, anyway…saya bersyukur banget tidak berjalan lebih jauh…kalau bukan karena interupsi dari Tuhan, saya tidak bisa berhenti sejenak dan melihat dari kacamata yang lebih besar…
Saya banyak belajar sih di tahun 2016 khususnya untuk hal ini…ini menjadi salah satu pelajaran terbesar saya dan pengalaman yang cukup berharga…

5. Salah satu impian saya tewujud ^^
Apa itu?? Hehehee…
Beberapa tahun lalu saat saya masih menjalani  kuliah S2, ketika ditanya abis lulus mau ngapain, saya selalu menjawab, “Nanti mau punya ruang konseling sendiri”. Hahaha…saya bercita-cita ingin membuka counseling center di gereja dan melayani jemaat-jemaat bahkan kedepannya orang-orang luar…waktu itu saya sempat ditanya oleh salah satu senior yang juga majelis, dan saya menjawab seperti itu…beliau langsung bertanya kepada saya, tujuannya apa? Sistemnya gimana? And so on…
Jujur, saat itu saya bilang saya nggak tau…hahaha…aslii, saya ga pernah mikirin sampai detail harus gimana…tapi impian itu terus ada dalam hati saya…

Tepat di awal tahun 2016, Tuhan memberikan interupsi lagi…saya yang kebetulan saat itu ikut rapat komisi-komisi mendengarkan beberapa evaluasi serta pergumulan dari berbagai bidang…ada 1 bidang yang bercerita bahwa terdapat pergumulan yang cukup besar dan signifikan disana…lebih dari 90% anak bermasalah…dan tidak tau bagaimana harus follow up hal tersebut…
Saat itu, selesai rapat, saya langsung menghampiri salah satu majelis dan berkata bahwa saya ingin bicara…lalu di atur lah waktu dan kami bertemu…saya mengungkapkan ide dan harapan saya untuk membuka counseling center di gereja…saya jelaskan alasan dan apa yang saya pikirkan mengenai sistem dan konsepnya…bersyukur, majelis tersebut menanggapi dengan baik…dalam waktu beberapa bulan, semua di approve…saya sempat amaze juga …woow…kok bisa yaa..hahaha..kalau bukan Tuhan yang bekerja, ini bener-bener nggak bakal bisa…kenapa? Karena saya tau ribetnya sistem dalam gereja saya, ribetnya ngurusin ruangan bahkan ini minta dana lagi…tapi semuanya lancar dan ditanggapi dengan baik…! Wooow ( Sekali lagi amaze sama interupsi Tuhan…

6. Pengalaman mengajar private
Ini salah satu surprise Tuhan tahun ini…hehehe…kenapa? Karena saya butuh duit…dan mengajar private itu sangat lumayan sekali duitnya…hahaha *jujur abis*
Tapi bener…saya yang sudah dari akhir tahun 2015 hidup nge-kost dan mandiri, saya butuh mulai mengatur pengeluaran dan pemasukan saya…
Dengan adanya les piano private ini, saya cukup terbantu…
Anyway…bukan hanya dari segi uang aja sih yang saya dapat…tapi saya juga dapat pengalaman baru…saya mengajar dengan bahasa inggris, which is ini hal baru buat saya…ketika ditawari oleh teman saya, saya modal nekat aja…nggak pake mikir gimana caranya ngomong ingrris…hahahaa…
Mamanya orang Singapore, papanya orang Indonesia…tapi mamanya minta saya mengajar dengan 1 bahasa saja dan diputuskan bahasa inggris, karena mamanya tidak terlalu bisa bahasa Indonesia…
Yasudahlaah itu…saya modal nekat, datang ketemu mamanya, jelasin materi-materinya…daaann bersyukur banget sampai saat ini saya tidak ada masalah mengajar anak ini…malah saya enjoy dan bisa deket dengan anak ini…hehehe…anaknya lucuuu…dia pernah kasih saya PR untuk mewarnai tangan, setelah selesai belajar piano, dia kadang juga bikin tattoo di tangan saya..hahaha…atau kadang dia kasih saya cokelat…cutee :D

Knowing our position first, then you can know how to get your destination…
Posisi kita menentukan bagaimana kita mengarah ke sebuah tujuan…

Saya mau mengatakan bahwa posisi saya 2016 mungkin adalah posisi dimana Tuhan sedang mempersiapkan diri saya untuk serius dan fokus dalam menghadapi panggilan hidup saya sih…yaitu sebagai konselor… *berani banget nulis ini
Hahahaha…padahal berulang kali saya ingin “kabur” dari panggilan ini…jujur…saya nggak munafik…saya sebenernya pengen hidup seneng-seneng aja…ngajar piano, jadwal suka-suka saya dan murid banyak…
Tapi 2016, Tuhan kembali menegaskan kembali masalah posisi saya, masalah panggilan saya…hal-hal yang bikin saya nggak fokus, Tuhan interupsi disana…dan balikin saya lagi ke track yang benar…
Masuk ke 2017, saya semakin yakin sih dengan panggilan saya ini untuk melayani dengan ilmu konseling saya…klien mulai bertambah…awal tahun ini juga menjadi awal sebuah project dari salah satu sekolah yang meminta bantuan gereja untuk menangani beberapa anak SMP yang kondisinya cukup memprihatinkan, ada yang menjadi korban human trafficking…dan awal tahun ini juga saya mendapat telepon dari dosen saya dan beliau meminta saya untuk meluangkan 1 hari di kampus, mengkonseling mahasiswa-mahasiswa baru…
Kurang jelas apa lagi panggilan lo Nda? Mau lari kemana lagi?

Yaaah…kadang manusia selalu punya rencana sendiri dan berjalan seenaknya sendiri, tapi ketika Tuhan sudah memanggil, saya bener-bener nggak bisa lari selain saya menyerahkan diri saya untuk dipakai Tuhan…

2017….i’m ready…
2017…I’m ready to serve Him more and more…
Dan saya ingat 1 lagu yang bikin saya meneteskan air mata ketika wisuda tahun lalu...judulnya “Find Us Faithful”..saya suka sekali kata-kata dalam lagu ini…
Semoga saya bisa terus tetap taat menjalani panggilan yang sudah Tuhan beri dan tetap setia menjalani sampai waktu saya habis di bumi ini..

We’re pilgrim on the journey of the narrow road
And those who’ve gone before us line the way
Cheering on the faithful, encouraging the weary
Their lives a stirring testament to God’s sustaining grace

Surrounded by so great a cloud of witnesses
Let us run the race not only for the prize
But as those who’ve gone before us
Let us leave to those behind us
The heritage of faithfulness passed on through godly lives

Oh may all who come behind us find us faithful
May the fire of our devotion light their way
May the footprints that we leave laed them to believe
And the lives we live inspire them to obey
Oh may all who come behind us find us faithful

After all our hopes and dreams have come and gone
And our children sift through all we’ve left behind
May the clues that they discover
And the memories they uncover
Become the light that leads them to the road we each must find

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hal-Hal Yang Gw Harap Gw Paham Ketika Masih Muda

Toxic Positivity

3 words for 2020