What's the CORE? (Part 1)

I'm back.. ^^ waaah..saya ngutang banyak sekali nulis yaa..uda hampir 7 bulan saya tidak nulis.. >.< banyak hal yang terjadi yang bisa di share sebenarnya..bukan karena saya nggak ada waktu atau sibuk...tapi memang entah kenapa hasrat saya untuk menulis akhir-akhir ini hilang lenyap ditelan bumi.. :) well, tapi saat ini saya akan berusaha untuk menghidupkan passion saya untuk menulis lagi..semoga ini nggak cuma sekedar omongan yaa..hehehe.. =p

Kali ini saya akan membahas salah satu apa yang saya dapatkan di perkuliahan semester kemarin..
Salah satu pelajaran menarik selama kuliah adalah mengenai Spiritual Formation. Sebenarnya banyak sih kelas yang menarik, tapi yang ini special komplit pake telor..hehehe..karena di kelas Formasi Pertumbuhan Rohani ini saya benar-benar banyak ditampar dan diajak untuk berpikir ulang mengenai kehidupan rohani saya..

Hmm...Apa yang salah dengan kehidupan rohani secara keseluruhan?
Kerohanian seringkali identik dengan doa, puasa, baca Kitab Suci, bahkan ada yang sangat ekstrem sampai2 bersumpah hidup miskin, meninggalkan keduniawian..Mungkin jika dulu kita tidak suka doa, ibadah, melayani, dan sekarang kita suka doa, ibadah, apakah kita menjadi seorang yang rohani?

Ada salah satu hal yang seringkali menggelitik saya juga selama belajar...dan hal itu adalah fakta bahwa diluar sana, banyak sekali agama lain di luar Kristen yang jauuuuuuuuuhhh lebih baik. Ambillah contoh agama Budha yang dengan jelas melakukan praktek nyata di tengah masyarakat dan mereka berhasil menyentuh hati nurani banyak orang. Turun ke lapangan, membersihkan sungai dari sampah-sampah, menolong orang-orang sakit tanpa mengharapkan imbalan, memberikan tempat tinggal gratis dengan dibangun rumah susun. Bukankah itu sangat baik? Bagaimana dengan kita sebagai orang Kristen melihat hal tersebut? Saya pun setelah memikirkan hal itu jadi miris..
Yang menjadi pertanyaan besar adalah kita berada ditengah-tengah agama yang meng-klaim dirinya kenal "allah". Mereka mencoba membuktikannya melalui hal-hal yang well..manusia terpaksa bahkan kita terpaksa harus kagumi dan akui seperti contoh diatas. Iya nggak sih? Itu jelas bangeett gituu perbuatannya..
So..kita harus gimana donk..? Apa yang membedakan kita dengan mereka?

Salah satu kunci bahwa kita harus benar-benar mencari CORE yang sebenarnya dalam kerohanian Kristen kita. Inti yang sebenarnya, yang sesungguhnya, yang bisa membedakan kita dengan mereka..Salah satu dosen saya pernah menyampaikan, jika kita dalam kehidupan ini hanya berusaha untuk meningkatkan supaya lebih rohani atau lebih baik dalam hidup, maka dapat terjadi beberapa hal :

1. Hambatan kebosanan

Robert Capon Episcopal Priest : "We are in a war between dullness & astonishment". (Kita ada dalam peperangan antara kebosanan dan keheranan). 

Isu paling kritis dalam hidup ini bukan lagi masalah aborsi, perpecahan keluarga, masalah moral, pornografi, tetapi isu paling kritis adalah masalah KEBOSANAN.
Lihat saja trend yang melesat jauh..perceraian terjadi karena apa? Sudah tidak cocok, bosan makanya mencari pasangan lain...
Teknologi terus berkembang...handphone terus mengeluarkan fitur-fitur yang canggih..menarik perhatian kita untuk terus mengeluarkan kocek demi sebuah handphone canggih..
Sosial media pun juga..friendster berubah jadi facebook..facebook berubah jadi twitter..dan mungkin setelah ini akan ada lagi..
Tidak akan ada habisnya dan manusia tidak akan pernah puas...Selalu mencari yang baru, baru dan baru...

Kita sudah kehilangan rasa heran/takjub.
Injil bukan lagi GOOD NEWS, tetapi hanya menjadi OK NEWS. Kekristenan bukan lagi sebuah transformasi, tetapi sekedar life-enchancing, menciptakan "nice people"...asalkan menjadi orang baik, beres...

Sounds familiar?
Mungkin hal ini juga yang sedang dialami oleh kalian, begitu juga dengan saya. Alkitab yang dibaca menjadi suatu pesan yang biasa aja. "Ah..gw uda tau bagian ini mau ngomong apa", "Ya, ya, Tuhan itu emang baik, mujizatNya nyata, perbuatanNya ajaib". Sudah menjadi hal yang biasa saja buat kita ketika kita membaca Alkitab.
Daaan...faktanya..kekristenan sudah jadi culture, gaya hidup yang trendy, sehingga tidak lagi “astonished and amaze” – ga ada lagi binar2 di mata kita sebagai anak Tuhan yang melihat Tuhan sebagai Tuhan yang amazed. Kita seringkali nggak amazed sama Tuhan, tetapi kita justru amazed sama hal-hal baru di gereja. "Wah, ada tariannya..bagus yaa..", "Waah, hari ini yang main kebaktian ada band-nya, keren deeh.."

Kebosanan...ini adalah hambatan yang paling mengerikan...Gimana dengan kita selama ini? Bagaimana kita menanggapi Injil? Silakan temen-temen merenungkan hal ini.. :)

Saya akan melanjutkan 3 hambatan lagi di blog selanjutnya.. (to be continued..)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hal-Hal Yang Gw Harap Gw Paham Ketika Masih Muda

Toxic Positivity

3 words for 2020