Christmas Reflection

Seperti biasa, mendekati natal saya selalu mencari arti natal bagi saya secara personal. Tahun ke tahun, Tuhan memberikan makna secara personal yang boleh saya renungkan..mulai dari sukacita, rendah hati, sederhana, natal setiap hari dan hati adalah palungan..
Tahun ini rasanya udah abis topiknya bukan kalau dipikir-pikir? Hahaha...coba aja masuk ke dalam gereja, pasti khotbahnya muter-muter ya itu lagi, itu lagi...bosen ga sih?? :D
Kenapa saya mulai untuk memikirkan makna secara personal? Sebenernya saya terinspirasi dari salah satu dosen saya yang kerap kali bertanya kepada masing-masing mahasiswanya secara sungguh-sungguh, apa kalian tau yang sebenarnya sedang kalian jalani? Dan beliau terus menerus membuat kami berpikir, men-digest hidup kami, bahkan memikirkan rutinitas yang setiap tahun kita rayakan...jadi, mungkin sudah sekitar 5 tahun saya mulai memikirkan menjelang hari natal, daaannn amazingly Tuhan selalu membukakan hal baru setiap tahunnya :)

Tahun ini, 2018, jujur...hampir saja saya ga mampu untuk memikirkan, berdiam diri sejenak, memberi ruang untuk berpikir karena seperti yang sudah saya tulis di blog sebelumnya, hidup saya 4 bulan ini sedang "berlari"...berlari entah dari apa...mungkin dari realita yang ada..? I don't know..
Tapi bersyukur ketika Tuhan dengan berbagai caraNya, "memaksa" saya untuk diam dan merenung..hahaha.. *anaknya terlalu bandel dan malas akhir-akhir ini untuk berpikir..

Dengan cara apa?
Saya harus menyiapkan bahan kelompok kecil setiap minggu ke 4 untuk para remaja...saya tidak tau kalau ini menjadi salah satu cara Tuhan untuk membuat saya merenungi banyak hal...ketika saya menerima bahan advent 4 dan membaca bahan itu, saya berpikir keras, "bahas terang lagi, terang lagi..." masa sih ga ada sesuatu yang baru gitu untuk dipikirkan dan direnungkan bersama? Jujur ini menjadi pergumulan saya...saya bosan mendengar khotbah di gereja yang begitu-begitu aja...Iya, ga usah lewat moment natal kita sebagai orang Kristen juga tau kalau kita harus menjadi terang di dunia yang udah rusak ini...so what?

Lalu karena bahannya diambil dari kisah Maria dan Elizabeth, Lukas 1 : 39-45 (yang menurut saya agak ga berhubungan dengan masalah terang), lalu dikaitkan dengan mereka punya pergumulan dan sedang menjalani panggilan Allah, saya jujur makin bingung lagi...ini korelasinya dimana dengan terang? Hahahaa.. *pusing pala barbie..

Akhirnya setelah saya berulang-ulang baca latar belakang, tujuan yang dikasih ke saya, baca lagi kisah Maria Elizabeth, baca lagi tujuannya, begitu aja tu udah beberapa hari ini, hahaha...disaat udah mepet karena bahan akan dipakai 5 hari lagi, 1 kalimat pun belum saya tulis...agak nekat, tapi saya ga mau memberikan bahan kelompok kecil yang ga bisa menjadi bekal untuk mereka dan ga bisa diaplikasikan dalam hidup mereka...

Akhirnya setelah saya merenung, cari inspirasi, dari bahan sate dan ngobrol sama temen ngalor ngidul, saya mendapatkan 1 poin yang menjadi perenungan saya...."He gives us story"

Pernahkah kita berpikir bahwa kelahiran Tuhan itu adalah "The greatest story ever told", bukan The greatest showman yaa...itu mah film..hehehe... :D
Iya, the greatest story...yang mungkin menjadi biasa aja dan udah kehilangan meaning karena setiap tahun kita rayakan...lewat gitu aja..
Ketika Tuhan memberikan kisah hidup-Nya buat kita, pertanyaannya : kisah siapa yang sedang kita tulis dalam hidup kita?

Memikirkan ini agak jleb sih buat saya...Tuhan itu suka bercanda yaa, hehehe...
Perenungan ini sekaligus menjadi teguran buat saya pribadi sih...
Beberapa minggu terakhir ini saya sedang saat teduh dengan aplikasi "You Version Bible"..jadi di aplikasi itu kita bisa bikin plan atau memilih selama beberapa minggu atau bulan untuk saat teduh dengan topik tertentu...
Dan plan terakhir yang sedang saya jalani adalah topik tentang singleness...
3 hari ini bahan saat teduh tersebut menampar saya secara personal...masalah freedom, waktu, purpose, banyak hal yang bisa dikerjakan untuk Tuhan, tapi sayangnya saya "menulis kisah hidup saya sendiri", pikiran saya bergerak mencari hal-hal yang bisa menyenangkan saya, banyak waktu terbuang untuk melakukan hal yang ga terlalu penting, jalan sendiri, cari cara sendiri dan ga membiarkan Tuhan memegang pena secara penuh...

Daaaann, merenungi natal ini menjadi jackpot tambahan dimana Tuhan bilang, "Hey..bangun..kamu ada di dunia ini bukan buat kamu, tapi buat Aku"

Ouchh...
Jleb...

Tamparan yang cukup keras..
Jadi, story siapa yang sedang kita tulis dalam hidup ini?

Maria dan Elizabeth menjadi "bagian" dan masuk dalam kisah rencana Allah. Kita pun sebenarnya "ada" di bumi ini untuk masuk dalam garis besar cerita Allah...tapi sayangnya seringkali kita ga sadar atau bisa juga ga mau tau..seolah-olah hidup kita ya kita yang tentukan ceritanya mau gimana, endingnya mau gimana..

Kenapa?
Karenar terkadang kisah Tuhan itu ga masuk akal...dan ga sesuai dengan story yang kita pikirkan..
Maria tiba-tiba hamil padahal ga pernah bersetubuh sama Yusuf?
Elizabeth udah tua, mandul pula dan tiba-tiba hamil??

Gimana coba menjelaskan itu dari sudut pandang, pemikiran manusia? Ga make sense.
Tapi cerita itu ada untuk apa? Untuk menjalankan rencana Tuhan.

Pernahkah kita berpikir : segila apapun, seburuk apapun, sejelek apapun kisah kita, kita ini sedang dalam story-Nya Tuhan.
Ketika segala sesuatu bekerja dalam hidup kita, kisah kita sedang berjalan dalam skala mikro di bumi ini, Tuhan sedang bekerja dalam kisah kita sebenarnya.
Dan ketika Tuhan sedang bekerja dalam kisah kita, Dia sedang menggenapi kisahNya yang lebih besar.

Pernah kah berpikir seperti itu?

Saya jadi tergelitik dengan anak-anak sekarang yang sering instastory yang berdurasi mungkin hanya 30 detik? Sepotong kisah dimana kita ga bisa lihat whole story yang terjadi saat itu. Siapa yang tau seluruh kisahnya? Orang yang punya akun instagram itu bukan?
Bayangkan hidup kita ada dalam insta storynya Tuhan. Mungkin orang lain cuma melihat sepotong-sepotong kisahnya, kita pun ga akan bisa lihat sepenuhnya, tapi di tengah hal-hal yang tidak masuk akal terjadi dalam hidup kita, dengan pikiran dan cara pandang seperti apa kita melihat insta storynya Tuhan?
Apakah kita bisa melihat dengan mata rohani?
Kadang kita terlalu cepat memberi "label" ketika melihat instastory orang lain. "Oh, dia hidupnya enak ya", "oh, she looks happy with her life". Really??
Siapa yang tau?
Tapi bagaimana kita melihat cerita yang tidak baik dalam hidup kita?
Apakah kita bisa bilang bahwa ada karya Allah ditengah kondisi yang nampaknya ga bagus. And that's His story.

Saya ga pernah berpikir bahwa lahir dalam keluarga disfungsi, berantakan, mengalami pressure dari teman di sekolah, gambar diri rusak, putus cinta, adalah story yang Tuhan ijinkan terjadi untuk membuat saya masuk dalam kisah dan rencana Tuhan, menolong orang-orang yang mengalami hal serupa dengan menjadi seorang konselor. Make sense? Nggak bagi saya saat itu. Kepikiran aja nggak.

Tapi ketika saya melihat dengan mata rohani, mengalami Tuhan di masa-masa itu, sampai akhirnya pasrah, disitu Tuhan menulis kisah-Nya. His story, not my story.
Saya ga tau apa-apa tentang hidup saya...tapi ketika saya belajar melihat dan membaca bukan dari kacamata saya, baru saya mengerti, kenapa Tuhan ijinkan itu terjadi..untuk kebaikan saya..

That's why saya kembali membaca Alkitab dan melihat respon Maria waktu story dia berubah tiba-tiba. Respon apa yang dikeluarkan saat itu ketika dibilang dia hamil?

Lukas 1 : 38 "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu"

Kok bisa yaa Maria berespon seperti itu?
Kalau saya jadi Maria sih saya udah complain ke Tuhan, "Whaatt?? Yang bener aja Tuhan", untunglah saya bukan Maria...Hahaha.. :D
Tapi bukankah ketika story dalam hidup kita ga sesuai dengan apa yang kita mau, respon kita adalah mempertanyakan Tuhan ya? :)

Belajar dari respon Maria, 1 hal yang Tuhan kembali ingatkan saya dalam moment natal ini...taat...bergantung 100% sama Tuhan...percaya bahwa Tuhan adalah penulis terbaik hidup kita...dan kita ada dalam garis besar story Tuhan, seperti Maria dan Elizabeth...kisah Tuhan belum selesai...

Because He gives us stories to fulfill His great plan in this earth!
Pertanyaannya : Maukah kita masuk menjadi bagian kisah Tuhan di dunia ini untuk menggenapi rencana-Nya, walaupun kisah-Nya tidak sesuai, bahkan ga make sense buat kita?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hal-Hal Yang Gw Harap Gw Paham Ketika Masih Muda

Toxic Positivity

3 words for 2020